Ceramah Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi di Majelis Ar-Raudhoh Saat Pembacaan Simthud Duror dalam suasana Houl Solo. Saya bersumpah demi Allah SWT , wallahi, billaahi, tallahi, Ketika saya duduk di tempat ini (majelis ar-Raudhoh Habib Novel bin Muhammad alayadrus), saya lihat tongkat ini tadi (sambil menunjukkan tongkat di tangan beliau), saya mbatin, tongkat ini kok bagus bener. Iki nek dike aku ya aku seneng banget. Demi Allah saya tadi mbatin begitu. Ternyata isi ceramah saya di tempat ini, dua minggu lalu, terbukti. Saya mengatakan, man ‘asurot bihil hajah, fal yuktsiris sholaata ‘alayya , barangsiapa yang punya hajat, tapi belum keturutan, maka, suruh memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Lah sekarang saya yang duduk gak kehujanan saja dapet tongkat, hajatnya terkabul, apalagi yang kehujanan, mudah-mudahan terkabul semua hajatnya. Kalau saya yang rumahnya deket, Cuma mertrodanaan situ, datang ke sini terkabul hajatnya, apalagi, yang dari ngawi, apa...
Ceramah Ustadz Muhammad bin Husein Al-Habsyi Ketika seseorang sudah sholat, ketika seseorang sudah melaksanakan ibadah, ketika seseorang sudah melaksanakan amal ketaatan yang lain, tidak menjadi jaminan dia menjadi orang yang selamat, karena dikatakan oleh para ulama “Sesungguhnya a’maalul jawaarih wa a’maalulll qulub, lebih diunggulkan a’maalul qulub, amal daripada anggota badan kita seperti amalnya tangan kita, telinga kita, lisan kita, dan lain sebagainya, itu masih kalah dibanding dengan amaliyah hati kita. Tidaklah cukup seseorang hanyalah sholat, akan tetapi, dia tidak mengerti hakikat daripada sholat tersebut. Tidaklah cukup seseorang hanyalah puasa tapi dia tidak mengerti hakikat daripada puasa tersebut. Intinya daripada semua ketaatan adalah kembali dan menuju kepada hati, ketaatan yang kita lakukan adalah bertujuan agar menjadikan hati kita ini menjadi hati yang bersih dan suci. Dikisahkan suatu ketika Syekh Abdul Wahab Asy-Sya’rani, beliau seorang ulama yang dikenal k...