Langsung ke konten utama

CINTA NABI SAW SEBAGAI BEKAL




Ceramah Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi di Majelis Ar-Raudhoh Saat Pembacaan Simthud Duror dalam suasana Houl Solo.

Saya bersumpah demi Allah SWT , wallahi, billaahi, tallahi, Ketika saya duduk di tempat ini (majelis ar-Raudhoh Habib Novel bin Muhammad alayadrus), saya lihat tongkat ini tadi (sambil menunjukkan tongkat di tangan beliau), saya mbatin, tongkat ini kok bagus bener. Iki nek dike aku ya aku seneng banget. Demi Allah saya tadi mbatin begitu. Ternyata isi ceramah saya di tempat ini, dua minggu lalu, terbukti. Saya mengatakan, man ‘asurot bihil hajah, fal yuktsiris sholaata ‘alayya, barangsiapa yang punya hajat, tapi belum keturutan, maka, suruh memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Lah sekarang saya yang duduk gak kehujanan saja dapet tongkat, hajatnya terkabul, apalagi yang kehujanan, mudah-mudahan terkabul semua hajatnya. Kalau saya yang rumahnya deket, Cuma mertrodanaan situ, datang ke sini terkabul hajatnya, apalagi, yang dari ngawi, apalagi yang dari Malang, apalagi yang dari Salatiga, apalagi yang dari Sragen, akhirnya saya jadi ngabsen ini. Pokoknya saya kalo mau ngabsen, ngabsennya gampang saja. Yang cinta Nabi jawab hadir.
Jamaah: Hadiiiir.
Jawabannya kurang keras, yang diluar belum kedengeran, Yang cinta Nabi jawab hadir.
Jamaah: Hadiiiirr.
Ini baru cinta sama Nabi Muhammad saw. In syaa Allah siapapun yang cinta kepada Nabi, cintanya tidak akan ditolak oleh Nabi Muhammad saw. Pasti kalo anda cinta sama orang yang baik, sama yang punya akhlak mulia, orang yang berakhlak itu pasti akan balik cinta kepada anda, gimana kalo anda cinta dengan manusia yang akhlaknya dipuji oleh Allah SWT, wa innaka la’alaa khuluqin azhiim.

Saya Cuma mau menceritakan sebuah kejadian, dan kejadian ini layak untuk kita renungkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika perang Uhud, perang uhud ini perang besar dalam Islam. Waktu itu kaum muslimin sempet memukul mundur pasukan orang-orang kafir, akan tetapi kholid bin walid yang saat itu belum masuk Islam, ketika melihat celah, yang ditinggalkan oleh pasukan pemanah yang turun, kemudian Kholid bin Walid memimpin pasukan kafir, lewat gunung itu kemudian menyerang dari belakang kaum muslimin. Ketika itu keadaan sangat menegangkan. Nabi Muhammad SAW itu jadi incaran orang-orang kafir, bahkan beliau terkena panah dibagian pipi. Bagian gigi geraham beliau, menurut ahli sejarah, patah karena terkena busur panah dari orang-orang kafir tersebut. Akhirnya, ketika itu salah seorang sahabat yang menyaksikan keadaan itu, langsung ambil posisi, memeluk Nabi Muhammad saw, dari depan, dan diapun terkena hujan, bukan hujan air, hujan panah, Hujan tusukan pedang, hujan tusukan tombak. Ketika selesai perang, didapati dibelakang punggung beliau, karena beliau memeluk Nabi saat itu, kurang lebih ada 80 bekas luka. Bekas luka karena panah, karena pedang juga tusukan tombak. Diwaktu itu pula ada salah seorang, yang melihat keadaan genting seperti itu, melihat anggota tubuh Nabi ada yang tersingkap, orang ini langsung lari mendatangi Nabi dan mencium bagian tubuh Nabi yang tersingkap tersebut. Hingga akhirnya, Nabi kaget, waihak, ma ‘alaika ‘ala hadzaa? Kamu kenapa kok berbuat seperti ini? Ini keadaan perang ini keadaan genting seperti ini.. Dijawab oleh orang itu: “Wahai Nabi, aku menyangka ini akhir hidupku saat ini, setelah ini aku bakal syahid, dan aku ingin, ketika aku syahid anggota tubuhku, jasadku, pernah bersentuhan dengan kulitmu. Dan ini akan aku jadikan bekal untuk menghadap Allah SWt di akhirat.” Oleh karena itu niatkan, ditempat ini, di majelis yang mulia ini, kita nggak tau kapan, tapi mungkin saja ini menjadi majelis terakhir kita, di tempat inilah kita akan menempelkan hati kita dengan hati Muhammad Rasulullah SAW. Sehingga ini yang akan menjadi bekal untuk kita menghadap Allah SWT. Ketika kita ditanya oleh Allah SWT, “Apa amalanmu?” Kita nggak mungkin jawab sholat kita, kita nggak mungkin jawab puasa kita, kita nggak mungkin jawab zakat kita, nggak mungkin jawab sedekah kita, nggak mungkin bisa jawab tentang kebersihan hati kita. Tapi kita bisa jawab kami yang ada di sini ya Allah, mencintai Allah, mencitai Rasulullah SAW. Semoga kita tergolong selamat dunia akhirat, aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Pentas PAI

Assalamu'alaikum Bagaimana kabar semua? semoga sehat afiyat semua. Oh iya, kali ini saya akan membagi proposal Pentas PAI. Di Kecamatan kami, Kramat Jati Jakarta Timur, pelaksanaan Pentas PAI berjalan dengan lancar dan sukses. Diawali dengan Pentas PAI di tingkat Binaan sebagai ajang seleksi untuk tingkat Kecamatan. Pelaksanaan Pentas PAI di tingkat binaan pun berjalan sukses dari Binaan I hingga Binaan VII.  Berkat pertolongan Allah, penyaringan yang detail, kerja keras pengurus KKG-PAI, dan dorongan motivasi yang kuat dari Pengawas Agama, H.M. Maula,S.Pd,I., lomba Pentas PAI di tingkat kota Jakarta Timur ada 3 utusan peserta dari Kec. Kramat Jati yang meraih juara. Dan alhamdulillah tanggal 8 Oktober 2017 ini satu peserta lomba pidato (Ananda Jesi) akan ikut lomba ditingkat Nasional. Pelaksanaan Pentas PAI ditingkat Nasional akan dilaksanakan di provinsi Aceh.  Pak Haji Maula so pasti berangkat dong, dan dari Pengurus KKGA in syaa Allah yang berangkat untuk men...

Pemetaan Kompetensi GPAI Online 2017

Hari ini Sabtu tanggal 23 September 2017 adalah hari saat bagi guru guru agama untuk mengisi Pemetaan Kompetensi Online. Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari serangkaian kegiatan PKG-PKB GPAI, setelah dilaksanakan Evadir kemarin. Dan khusus Kecamatan kami, Kramat Jati Jak-Tim telah dilakukan evadir bersama di sekolah kawan kami seprofesi yakni Mpok Upe.  Secara pribadi menyoal Pemetaan Kompetensi Online GPAI saya anggap terlalu mendadak sebab ada kawan di kecamatan lain di wilayah Jakarta Selatan yang mereka terlihat kompak dan begitu siap untuk mengikuti PK GPAI Online. Kawa kami itu melakukan penyelesaian PK GPAI online ini di satu tempat bersama-sama. Sementara kami mengerjakan PK GPAI Online ini dilakukan secara pribadi. Tapi bagi saya ini menjadi unik, karena Mr. Tatang & Tim selaku KKGA Kramat Jati tetap memandu kami melalui grup WA. Seperti Ustadz Fuad mengirimkan E-book tutorial dalam mengerjakan PK GPAI Online.  Apakah Anda berminat e-b...