Ulama' sekaligus da'i produktif asal Mesir yang wafat tahun 1996, Syaikh Muhammad al-Ghazali bercerita, “Seorang wanita berpakaian ‘tak pantas’ masuk ke kantorku. Aku sedikit risih saat melihat penampilannya pertama kali. Namun dari tatapan matanya ia tampak sedih dan kebingungan. Wanita ini patut dikasihani, pikirku. Aku pun duduk, mendengarkan keluh-kesah yang ia sampaikan kepadaku dengan seksama. Dari sela-sela obrolan tersebut aku tahu bahwa wanita itu adalah pemudi Arab yang mengeyam pendidikan di Prancis, dan nyaris tak mengenal sedikitpun tentang Islam, agama yang ia peluk. Kepadanya, aku berusaha menerangkan hakikat Islam, menjawab sejumlah syubhat dan pertanyaan yang ia ajukan. Serta mengungkap berbagai kedustaan yang disampaikan para orientalis. Tak lupa pula aku sampaikan terkait peradaban modern yang kerap memposisikan wanita sebagai ‘daging’ pemuas nafsu, yang tak mengenal keindahan, ketenangan, dan makna ‘iffah di dalam keluarga. “Izinkan aku suatu hari untuk kem...